Selasa, 25 Agustus 2009

temu kangen dan tanaman

aku temu kangen sama blog ku ini...
maybe iam not a blog person aniwey.. sama seperti aku bersyukur pagi ini mengetahui kalo aku juga bukan tanaman-person..

aku pikir waktu memutuskan membeli 3 tanaman Aglonema utk ultah mamaku, dan bertekad dalam hati untuk selalu merawat mereka sebagai bukti sayangku sama mama.. akan bisa berlangsung selamanya. heuh.. muhun maap mama cayang... cuma bertahan 3bulanan aja aku rajin nyiramin dan naburin empeka.. sekarang yg atu uda jadi rumah semut, yg atu lg daunnya malah putih instead ijo garis-garis merah.. yg juara bertahan si Aglo Joy,, walo sekarang tunas yang baru uda mulai putih-putih juga.

saat aku rajin merawat mereka, ada rasa senang sekaligus deg-degan kalo aku nanti akan mencinta buta tanaman. aku belum sanggup menjadi seperti mertua ku,, dan aku gak mau kehilangan kewarasanku dengan membeli sepot kecil daun dengan harga ratusan ribu rupiah. oh no..no.. jadi, sukurlah...

lalu? apa yang terjadi dengan sayangku ke mama?? aduh mama.. i did try though.. and u saw me each morning pouring water and put them under the sun.. and put them back in the shade 3 hours later... tapi lebih baik aku beliin mama yang lain saja ya ma... yang gak kalah menyiratkan rasa sayang dan cintaku ke mama.. tapi tanpa bergulat dengan pot, empeka dan matahari..

Kamis, 20 Agustus 2009

hepi bersdey to...

me....

iam longing for a happy year. hope this one will.

Senin, 08 Juni 2009

Pulang (lagi) ke Jogja part 1

Pulang lagi ke jogja.. ada pengajian untuk almh. nenek kami, mbah Tri tercinta. Seneng rasanya mendarat di bandara Adi Sutjipto. Trus menyusuri jalan dan akhirnya sampai di Wisma Nendra, tempat kami biasa nginep yang sudah seperti rumah kedua. Kamarnya juga yang itu-itu saja, nomor 101, dan spesial (selalu) untuk saya, extra bed besi yang kalo ditekuk n didudukin bunyi kriyek kriyek..

Hari kedua setelah pengajian kita ke Ngawonggo, pertengahan antara Jogja-Solo, disana ada rumah pendopo besar kuno peninggalan bapaknya mbah kakung ku, nah lo, kebayangkan berapa ratus tahun umur rumahnya.. semenjak mbah putri berpulang, isi dari rumah itu bisa segera dikosongkan, alias diwariskan kepada putra-putrinya. Bayangkan saja, gebyok jati super besar yang nempel didinding itu bisa bernilai milyaran rupiah! Dulu orang-orang asing pernah datang dan menawar beberapa barang dengan harga-harga yang asik banget,, tapi dulu not yet for sale, karena mbah Tri belum berpulang (missing u mbah Tri..), dan kondisi mbah kakungpun belum seperti sekarang. Sayang banget, selang bertahun-tahun properti itu berada disana, ternyata banyak barang kunonya yang hilang seperti piring dari cina, yah gak mungkin dusss lenyap gitu aja,, pasti ada yang ngambil.. hiks.. selain nilainya yang fantastis,, yang aku sayangkan sekali adalah nilai sejarahnya itu loh.. kan bisa aku frame ato buatin kotak kaca sekadar untuk mengabadikan masa lalu.. akhirnya aku ngambil aja benda-benda kecil yang tidak terpikirkan untuk diambil para ahli waris, aku dapat kalender kayu dan jam dinding kayu, dua-duanya sudah lumayan rusak, kecuali jam dinding yang kalo tuasnya diputar masih bisa bunyi, dan kalo berbunyi suaranya seram banget kaya film-film horor. Jam dinding itu aku bawa pulang ke Jakarta naik pesawat dan aku taruh di kabin, dan ketika landing dan menuju ke tempat pemberhentian, sumpah jam rusak itu bunyi klinting-klinting-klinting yang lumayan kenceng,, kwakwaww… aduh pura-pura bukan punya gw aja lah, malu banget!

Tour de Bantul et Kotagede
Aniwei, gw seneng banget jalan-jalan ku di Jogja-Solo ini. Misi perjalanan ini menyambung yang dulu, yaitu masih berkutat mencari bahan-bahan batik, kerajinan kayu, dan asesoris logam. Dan kamu tau? 99% suksesss!!!!! Memabukkan tapi lezat..

Semula sebelum kepergian kesana aku cuma ada rencana kesana kesini kesitu, cari ini, cari itu, tanya ini, tanya itu. Yang aku ga tau adalah bagaimana caranya menjangkau tempat-tempat itu, karena tersebar di daerah Bantul dan Kotagede. Subhanallah, gak dinyana, ternyata mama pesen mobil sewa untuk nganterin soan ke saudara-saudara, dan jam 1 siang mobil sewaan itu (beserta supirnya dong) sudah selesai dipakai dan nganggur sampai jam 8 malam!

“dik, pakai saja mobilnya kalau kamu mau kemana-mana”

Waaak, ga pake babubu, langsung minta mas Fajar cari kerajinan kayu di daerah Pajangan. Ternyata pertemuan dengan mas Fajar ini juga sangat membawa berkah, selain orangnya saleh, jujur, pintar, dia juga punya inisiatif tinggi! Tanpa diminta, dia langsung telpon temen-temennya untuk tanya area2 pengrajinan, dan potensi untuk kerjasama dengan LSM Pemberdayaan Wanita “Budi Annisa” yang di Jogja. Walhasil, kita ngejumpruk di Kasongan. Sepanjang 1 km kanan kiri jalan adalah kios2 kerajinan kayu dan keramik, bahkan banyak yang berkualitas ekspor. Lucu-lucu banget, senyumku tambah sumringah.. bisa nanya beberapa hal yang penting, tapi belum bisa pesan karena emang belum siap mau pesen apa. Ternyata ada macam-macam kayu yang bisa digunakan: Sengon adalah yang paling murah karena cepat patah, Akasia, Glugu hampir sama dengan Mahoni, ini sudah lumayan bagus tapi masih bisa dimakan rayap, Jati memiliki serat kuning harganya hampir 2 kali lipat Mahoni dan sering digunakan untuk membuat furniture, terakhir adalah Sonokeling, ini mbahnya kayu, kualitas super, seratnya kehitaman, berat dan halus, lebih baik tidak diwarna karena seratnya sudah keliatan istimewa, jadi cukup di-milamix doff saja.

Panas menyengat, parkir deket sawah kecil, dan sudah jam 2.30an, akhirnya lanjut mencari kerajinan logam. Jemput sodaraku si All-Fitri-Biy didepan RS Bethesda, kita langsung meluncur ke Kotagede, depan PKU Muhamadiyah kita belok kanan ke daerah Kemasan, dan seperti di Kasongan, sepanjang jalan kenangan kanan kirinya adalah kios-kios industri kerajinan perak, kuningan, dan tembaga. Saking banyaknya, mau pilih yang mana masih bingung, tambah kacau lagi ternyata turun hujan yang cukup heboh sampai jalanan tergenang. Mati aku…. Berarti gw ga bisa cicipi satu persatu kios-kios itu dong… kuyup lah guwe.. akhirnya kita berhenti di kios yang ditunjuk sama mas Fajar, namanya “Mawar Putih”.. taelah rumantis amats.. syukur alhamdulillah… yang punya kios ramah banget, dan kerennya lagi, gw bisa pesen dengan jumlah sedikit dulu dan tidak mahal  bahkan dia punya beberapa contoh persis seperti yang aku mau. Akhirnya aku pesan beberapa bentuk untuk sample, dan minta dikirim ke Jakarta, tapi sampai hari ini belum ada kabar.. mudah2an kagak ditipu aja hehe…

Pulang anter Fitri ke Jetis, mampir bentar ke sweet homenya dan ngeliat foto album kawinannya doi, ketemu Andre yang shock liat gw karena dia cuma pake celana pendek. Sampai wisma jam 5.30an dan langsung istirahat sambil senyum….

Senin, 24 Mei 2009

Mama papa jam 5.30 udah pulang ke Jakarta duluan, meninggalkan aku sendiri di kamar wisma dan gak bisa nyetel tivi. Jam 9an cek out dan jalan kerumah mbah sambil bawa koper dan troli, numpang makan pagi, pesen becak, dan out me go to Malioboro! Hari lumayan cerah, aku awali dengan beli beef burger dan spicy chicken burger untuk Fitri – yang mau cabut awal dari kantor hanya untuk nemenin ‘mbaknya’ ngubek-ngubek Jogja lagi.. padahal doi lagi hamil 2bulanan.. (tks lot sis ). Batik-batik lawas yang 10 taun lalu berceceran di trotoar2 Malioboro uda gak ada lagi.. hiks.. sedihnya diriku… ternyata mereka sudah tau kalau saat ini nilai batik2 lawas –yang mereka sendiri sudah ingin dibuang- itu dibandrol tinggi ratusan ribu sampai jutaan rupiah! Padahal dulu saya sempet beli hanya 10ribu rupiah saja. Jalan terus liat2 toko batik di kanan jalan… mata saya mau copot pas ngeliat diantara bentangan kain batik tersembul beberapa helai kain tenun Jepara. Dan lebih copot lagi, ketika tau bahwa untuk ukuran 140x260 itu harganya hanya 115ribu rupiah saja!!!!! Bandingkan dengan tenun sulawesi atau NTB.. itu harganya bisa 5 kali lipat!! Akhirnya sukses nggondol 3 kain tenun, dua tas tenun (satunya untuk Fitri) dan pajangan dinding tenun pesenan konco-ku, duh beratnya bo….

Belum selesai penderitaan dan kebahagiaanku, aku lalu ke pasar Bringharjo yang cuma 150 meter dari toko tenun itu, mau liat2 batik Jogja dan lagi-lagi nyari pesenan temenku. Masuk lewat pintu Barat, aku bingung pake strategi apa untuk menyisir pasar ini dengan efektif, efisien dan komprehensif. Aku iseng ah.. belok kiri sini dulu deh…. Kios Hj. Soegeng…. Hm… koleksinya lumayan lengkap, kualitasnya bagus,, dan kayanya ibu ini jujur… tapi yang paling menyenangkan lagi adalah,,, aku dikasih murah! Bayangkan, untuk kain seharga 75ribu ketika ditawarkan ke orang lain dibilangnya 85ribu! Dan lebih bahagia lagi ketika dengan mudahnya aku menemukan motif batik yang spesifik pesenan temenku itu. Akhirnya mborong 11 helai kain batik dengan total belanja 590ribu rupiah saja. “panggil saja Bude… nanti biar langganan…” (duh serasa kejatuhan duren Bangkok…amin amin amin!)

Dibonceng Fitri sambil meluk barang belian ku dan sebagian lainnya disempilin deket kaki Fitri. Mampir di stasiun Lempuyangan untuk liat jadwal kereta ke Solo, hm.. ternyata jam 4.09 tiba dan berangkat jam 4.11.. Sampai dirumah mbah, kita istirahat dan makan siang, aku dibeliin ayam goreng Cak Koting (yum…. syedaap..) beres-beres packing untuk semalam dirumah Solo.. aku salah perkiraan bawa tas nya, aku cuma bawa tas ransel untuk nampung semua keperluanku selama di Solo,, jadinya ransel ku pepet-pet! Buerat dan gendut banget! Aku sempetin tidur sebentar di kamar Lalita yang ‘wangi’ minyak tawon.. tanpa mandi aku diantar Fitri ke stasiun dan tiba disana jam 4 kurang 5menitan. Say good bye ke Fitri aku langsung ngantri di loket. Wow, harga tiketnya cuma 7000 aja say… gak dapet tempat duduk, aku lesehan di lantai sambil makan beef burger….

Jumat, 08 Mei 2009

untitled

the down side of being a state home - wife. nothing much to do -apparently- makes u physically reallly tired, weird huh? no?..... What?? a massage? Spa? weekly tennis? anytime pizza.. or free flow es buah?? .. yea right..... is longing for a real deflation in this country will make me a bad person? (jduk!)

Selasa, 21 April 2009

lumayan sama lontong


jalan-jalan ke Tawangmangu beberapa lebaran yang lalu. Terdampar di jalanan dan menemukan harta karun sate kelinci. Gelar tiker tepat didepan pak sate. Aku dan belasan sodara-sodara mantengin adi karya kuliner itu biar cepet pindah tempat ke perut kita hehe.... dan satu hal lagi,, lumayan... pake lontong :p.

Selasa, 14 April 2009

Cap Cay


Rasanya...pas. :)


Bahan-Bahan
Wortel 1 bh
Jagung muda 3 bh
Daun bawang 1 batang
Sawi putih
Sawi hijau
Bawang Putih 3 siung (diulek/ dicincang)
Bawang merah 2 siung (iris tipis)
Bakso 3 bh
Ayam 8 potong kecil-kecil
Kecap asin 1 sdt
Kecap inggris 1/2 sdt
Saus tiram 1 sdt
Mentega 1 sdt
Tepung maizena (larutkan ke air)
Merica
Minyak untuk menumis
Air

Cara buatnya
Tumis bawang putih dan bawang merah sampai wangi.
Masukkan berturut-turut sambil diaduk pelan: bakso, ayam, wortel, jagung daun bawang. Tambahkan mentega, aduk terus sampai ayam matang dan wortel jagung melunak sedikit.
Tuangkan kecap asin, kecap inggris, saus tiram, dan merica, aduk-aduk. Tambahkan air secukupnya (kalau bisa air panas). Tunggu sampai agak mendidih. Masukkan sawi putih dan sawi hijau, aduk pelan sampai melunak. Tuangkan air maizena, aduk sebentar sampai kuah mengental.

(tidak pakai garam lagi karena sudah ada kecap asin dan kecap inggris)

Senin, 13 April 2009

against fever

Baru 98% sembuh dari flu yang berkepanjangan. 2 minggu saja boo. Tapi memang beralasan kenapa sampe lama banget. Hari pertama bersin-bersin aku uda kawatir kena flu, padahal aku ngerasa lagi fit abis. Badan tambah anget n kerongkongan udah mulai greng-greng. Nah, inilah asal muasal kisah panjang ini.. aku gak mau minum obat. Aku mau sok kuat dengan melakukan self healing.. pokoknya kan tinggal minum air putih yang banyak, tidur yang banyak, minum vitamin C, minum minyak zaitun, kumur-kumur pake betadine, makan sayur, makan buah, makan dan makan. Emang sih gak bertambah buruk banget, tapi gak tambah baik juga haha… tapi aku gak mau nularin ke misuaku yang lagi semangat-semangatnya kerja, walhasil dari bangun tidur sampe tidur lagi aku pake masker, gelas minum aku bedain, aku cekokin dia sama imboost dan vitamin c, bahkan tidurpun dia mblakangin guwe! Huu dasar… aniwei, masuk hari ke-4 kok tambah gak enak badannya, akhirnya aku angkat tangan, dan menyerahkan diri ke ilmu medis, jam 9 malem ke UGD dan dikasih obat penurun panas, batuk, pusing dan antibiotik tentunya (hobinya dokter Indonesia emang kasih antibiotik, padahal di amerika sana, uda diminimalisir penggunaannya). Lagi-lagi cewek jagoan ini punya ide gila: gak mau minum antibiotik. Biarlah aku minum dari obat flu ringan ini dan dalam rangka menerusin semangat self healing itu, akupun minum obatnya setengah dari dosis yang diberikan (bandel amat ya..). Hehehe…. Ternyata hare gene kalo sakit flu emang kudu nyerah aja langsung sama obat ya… gak kunjung oke juga nih badan.. yaweslah…. bendera putih buat antibiotiknya, aku minum semuanya sampai habis. Sampai habis…. Eeehhh…. belom sembuh jugaaaa… piye iki?? Yaud aku diemin aja.. cuma nambah obat pusing aja sedikit karena suka sakit banget kepalanya gara-gara kebanyakan si-si (ingusan), batuk n bersin. Sekarang, giliran badan uda agak fit, gw balas dendam. Pergi dari jam 6 pagi dan pulang jam 6 sore: anter misua ke airport, beli bubur ayam di Pulomas, kerumah Nova di Kelapa Gading, creambath di Atudee (duh pijetnya mantab), makan siang sama Nanda di Dharmawangsa (wuek, jangan makan di resto Rice di D.Square, uda gak enak, mahal pula!), terakhir cari kado buat ultah papa di Kelapa Gading Mall. Khawatir bakal ambruk lagi… tapi alhamdulillah… aku masih bisa post ke blog ini tuh… setelah sebulan lebih gak ada isinya hehe….

Kamis, 12 Maret 2009

selamat datang narcism..

Saya paham benar kenapa efbi bisa sangat digandrungi para narcissus dari muda sampai tuek…. dan setelah diceng-cengin sama sohib n sodara, jadilah saya buat akun efbi yang baru berumur sebulan itu. Keputusan membuat akun itu sebenernya ditentang habis-habisan sama misuaku. Ya aku ngerti aja alasannya kenapa, dan emang baca sendiri kalo masukin data-data pribadi ke efbi itu nyatanya bisa diakses dan disimpan oleh pihak-pihak yang dikhawatirkan tidak akan bertanggung jawab, ditambah lagi ketergantungan terhadap efbi itu bisa buat kamu tiba-tiba autis dan narcis abiss. Heuh.. tapi apa boleh buat.. setiap ketemuan ama temen.. entah di kondangan,, ditelpon.. disms… di mall.. di trotoar… istilah keramat ‘ef-bi’ ini pasti sempeet aja kedengeran… ‘say… buat akun efbi doong….’ Huuuuh…. Sebellll… sebenernya agak males karena uda ada frenster (itupun sering gak aktif hihi), tapi mau gimana lagi kalo emang udah ‘tuntutan jaman dan hasutan teman’, apalagi kalo uda mulai pada cerita kalo mereka ketemu sama temen TKnya waktu sekolah di sono,, pacarnya si anu… gebetannya si ini… tetangganya temen senior kakaknya si itu……. Jumlah temen-temennya temen-temenku itupun sangat fantastis… yg paling dikit seratusan tapi ada yang sampe 600an! weleh weleh… sopo wae ta? Sedangkan ik, hihihi.. terakhir aku inget masih 37 orang aja wekekek… fotoku pun cuma atu.. aku ga pernah di tag-sama siapapun.. wall akupun syepipii… satu-satunya manusia yang sering ngirim hug juga si itu doang.. sohibku dari esempe. Aku pernah post-in statusku,, tapi ga ada yg komentarin.. cuciaan d guweeee….. tapi aku mengakui juga kok… walo risk factor-nya cukup menyebalkan (toh bisa ngibulin datanya juga) tetapi benefitnya bisa jauh lebih asoy… ya iyalah.. bisa lebih gaul (alah!)…bisa ngirit sms… bisa menjaga silaturahim serta memperkuat ukhuwah islamiah… bisa ngirim undangan gratis.. bisa promosi macem-macem… bisa dihibur sama byk orang kalo tau kita sedang syedih… yah gitu deh… gw sekarang uda seperti kebanyakan orang hehehe… selamat datang narcism….

Minggu, 22 Februari 2009

say iam not desperate?

Say iam not desperate?? ….Well check again!


Siang bolong. Puanas. Di hari kerja. Di jam kerja. Pada saat teman, sohib, sodara, ipar, tetangga, pada asyik duduk depan komputer, dibawah AC, sembari mencari segenggam logam mulia.. gw malah duduk diantara 50-an ibu-ibu dan nini-nini, didepan panggung demo, dibawah tenda hijau, mencari segenggam buku resep yang dibagiin panitia …. Yeap that’s me in the middle with my manyun face. Diajak mertua liat demo masak ibu Sisca Soewitomo yang sebenernya bisa dibuat enjoy juga.. gitu-gitu kan nambah wawasan lho… masak. hehe. Menu hari itu adalah nasi oncom teri, zebra cake dan pasta. Jujur aja, seandainya matahari gak nongkrong bareng kita untuk liat demo hari itu, gw bisa amat sangat menikmati pertunjukan itu. Sebagian tamu uda mulai kipas-kipas dan menyiapkan payung just in case pas bubar masih kudu jalan pulang kerumah. Tapi emang dasar gembul, secara hasil demo masak itu semuanya dibagiin satu-satu ke para tetamu termasuk saya ini, walhasil, atas nama prinsip ga mau rugi, ludes lah 3 piring kecil yg diberi ke saya, malu deh, padahal mertua aja ga abish wekekek… dan gong-nya lagi,, ternyata saya dapet door-prize berupa 3 loyang beraneka bentuk dan berkesempatan diabadikan oleh sang juru potret… dan jadilah muke gile saya terpampang dengan manisnya di tabloid mingguan itu… yaikksss!

Senin, 16 Februari 2009

boleh lodeh

lodeh ini sangat nyeni, alias banyak member yang baru seperti wortel, cabe keriting dan buncis. Penambahan wortel disini cukup memeriahkan suasana karena warnanya jadi lebih centil. Rasanya hampir sama dengan lodeh pada umumnya, tapi yang ini cenderung lebih nendang karena bumbunya ditumis dulu, dan cabe kritingnya bikin pedes-pedes gimanaa gitu..

Isi:
Terong 4 bh (kupas, belah dua, potong 2 lagi, sebelum dipakai direndam di air- ini yang terakhir dipotong aja biar gak cepet item-item)
Labu siam 3 bh (kupas, potong kotak)
Wortel 4 bh (kupas, iris sedang)
Buncis ¼ kg (potong 4cm)
Daun melinjo se genggam
Daging 150 gr (yang biasa untuk sop, yang ada lemaknya)

Bumbu halus:
Cabe merah keriting 5 bh (ini untuk pewarnaan saja dan biar agak pedas, gak pake gpp)
Bawang merah 12 siung
Bawang putih 2 siung
Terasi 4 cm (tidak usah dibakar gpp, karena nanti juga ditumis)

Siapkan:
Cabe merah keriting 3 bh (iris miring)
Cabe ijo keriting 3 h (iris miring)
Pete 7 bh (belah dua)
Daun salam 1 bh

Lainnya:
Lengkuas 1 buah (digeprek)
Minyak untuk menumis
Gula 5 sdm
Garam secukupya (kl 2 sdm)
Santan 1 kelapa/instan (fungsinya hanya untuk membuat lebih putih kuahnya, jadi terserah berapa banyaknya)

Cara buatnya:

Rebus air dengan daging, lengkuas dan daun salam 2 bh sampai daging empuk (jika daging sudah mulai empuk, dikeluarkan dan dipotong kecil-kecil, lalu dicemplungkan lagi).

Ulek atau blender bumbu halus. Siapkan wajan dan tumis bumbu halus sampai matang lalu masukkan pete, daun salam, irisan cabe merah dan cabe ijo keriting, aduk sebentar, tiriskan.

Jika daging dalam rebusan sudah empuk, masukkan tumisan bumbu halus tadi kedalam rebusan air, tambahkan gula dan garam 1 sdm dulu, aduk terus sampai tercampur. Lalu masukkan santan, aduk agak lama.

Setelah benar-benar mendidih, pertama masukkan labu siam sampai hampir empuk, kedua, lalu masukkan terongnya sampai hampir empuk juga, ketiga masukkan buncis sampai empuk, terakhir masukkan daun melinjo, aduk sebentar. Cek rasanya, terutama garam, tambahkan sampai sesuai selera. Selesai.

Ekstra:
Labu siam dimasukkan setelah air benar-benar mendidih, karena jika tidak, warna labunya bisa kusam.
Kalau tidak ada santan, diganti dengan susu juga gapapa.

Rabu, 11 Februari 2009

PD is debes

Ini bermula dari kepedean saya yang ketinggian dengan mencantumkan pengalaman saya sebagai daily worker di salah satu hotel bintang lima di Jakarta… cuma masalahnya, saya ga bilang magangnya berapa lama.

Saya punya obsesi untuk bikin resto, dan waktu sempet tinggal di tetangga dibawah sana, saya kepingin banget dapet pengalaman kerja di dapur restoran terkenal yang kebetulan deket banget sama rumah.

Kalo gak salah hari sabtu jam sepuluhan pagi, saya jingkrak-jingkrak, senyam-senyum yang terlalu lebar, bahkan sampe lupa arah jalan ke supermarket yang tinggal 50an meter lagi…

’hi Immi?....yes, i think we have a position in the kitchen..’

… oh boy oh boy those magic words gonna change my life! Iya, akhirnya saya ditelpon balik sama pemilik resto itu dan meminta saya untuk datang ketemuan!

Ngobrol-ngobrol dengan bahasa Inggris yang ngepas, saya diajak ngintip ke dapur dan bar. Waduuh rasanya gimanaaa gitu.. seneng banget! Akhirnya bisa cerita sama temen2 kalo aku kerja di restoran! Di luar negri! Heheheh… (katro ya..) dan sepertinya si pemilik resto ini juga cukup senang akan ‘kehadiran’ aku. Beberapa hari kemudian saya diajak tour de dapurnya lagi,, dan sembari jalan ke dapur dia sempet bilang :

‘it’s a very good recommendation for me that you’ve worked at a hotel’

(eh-heh…mati aku! jangan tanya pleease...)

Sambil meminta perhatian dari seluruh staf dapur, tiba-tiba….

‘okey Everybody, this is Immi, she’s WORKED AT A HOTEL.. and she’s gonna work with us!’

Duennggggg!!!!

(‘Oh sh@#*! Kenapa pake pengumuman segala sih… tenang immi.... just keep ur teeth wide open..)

‘how many staffs were there at the banquet?’

‘eum….eum… (aduuh kan banyak banget.. tapi aku ga yakin semuanya orang banquet apa bukan ya… apa cuma lagi numpang lewat… duuh…) eum… around twenties.. I guess… mm…’
(phh… dia gak nanya-nanya lagi, apa karena bingung?)

Akhirnya hari selasa aku kerja. Semuanya menurut aku lancar-lancar aja.. yaah.. paling kurang ini dikit itu dikit.. biasalah.. kan anak baru.. . Tiba-tiba baru dua kali kerja (saya ulangi: d u a k a l i) kerja, nama saya udah raib dari deretan roster kerja pagi dan siang! saya cari di roster malam,, lah kok juga ga ada?? Ada apa dengan cinta?? Beberapa kali nyoba ngontak si ‘dia’ dan manajernya, gaak ada yang jawab, akhirnya pada suatu pagi yang cerah namun mendebarkan itu saya beranikan diri untuk ndatengin dia langsung dan tanya! Ternyata..

‘Elizabeth (chef-nya) said that you worked very slow, you are not fast enough, that you are not experienced enough for the job so you have to work twice as fast.. blu blu blu…’

‘ [glek..] eum..Iam sorry about that.. but iam glad you told me, so now I know (walah pake sok bijak segala gw), but is there anything else I can do…’

Akhirnya pernyataan ‘anything else’ itu benar-benar anything else. Saya dipindah ke shift malam dengan chef yang berbeda tapi turun kasta dari prep-hand (yang masak-masak) jadi kitchen hand (bagian nyuci piring, buang sampah and matiin lampu booo) huuu.. huuu…. Tapi syukur masih ada kesempatan masak-masak juga karena temen-temen yang kerja malam merasa aku sedikit bisa masak juga (ya iyalah,, dari hotel gitu lokh! Hihi..)

Pas dirumah mau tidur, saya jadi mikir,, gini-gini kan kita bawa nama Indonesia juga, ya gak? Tapi dalam hati, saya terkekeh-kekeh juga,, walo sempet kursus masak yang gak selesai di Jakarta..ya iyalah belom bisa gape bgt masak,, lha wong magangnya cuma SATU HARI, bahkan bukan cuma satu hari, melainkan 8 JAM saja, itupun dikurangi istirahat siang dan sore, kerjaan gw pun CUMA ngupas kentang, bedakin tahu, menghias burritos dan jaga stand keju pas brunch time hueheuheuee… kena tipu mereka…… Pelajaran #1: PD is the best! ..the rest?? Urusan nanti..

Kamis, 05 Februari 2009

Ayam Balado


Hampir setiap hari dirumah pesti ada menu ini, dibikin size besar pun pasti ludesdes. Rasanya asin gurih pedas..sshh….

Rendaman Ayam
Ayam 6 potong
Bawang putih 2 siung, digeprek
Garam 1 sdt
Air

Diulek kasar
Cabe merah 8 bh
Bawang Merah 4 siung

Bahan lain
Asam jawa 3 sdm (penyet di air, ambil airnya)
Garam lagi 1 sdt
Minyak 4 sdm

Cara buatnya
Rendam ayam selama minimal 15 menit (lebih lama lebih baik), lalu goreng sampai benar-benar kering. Sisihkan.
Tumis bumbu ulekan dengan minyak sampai matang, tambahkan air asam jawa dan garam, aduk-aduk. Masukkan ayam goreng kedalam tumisan dan aduk sebentar sampai rata. Angkat.

Rabu, 04 Februari 2009

spasi

Seindah apapun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? Dapatkah ia dimengerti jika tidak ada spasi?

Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang? Kasih sayang akan membawa dua orang semakin berdekatan, tapi ia tak ingin mencekik, jadi ulurlah tali itu.

Napas akan melega dengan sepasang paru-paru yang tak dibagi. Darah mengalir deras dengan jantung yang tidak dipakai dua kali. Jiwa tidaklah dibelah, tapi bersua dengan jiwa lain yang searah. Jadi jangan lumpuhkan aku dengan mengatasnamakan kasih sayang.

Mari berkelana dengan rapat tapi tak dibebat. Janganlah saling membendung apabila tak ingin tersandung.

Pegang tanganku, tapi jangan terlalu erat, karena aku ingin seiring, dan bukan digiring.

by Dee, 1998

Sabtu, 31 Januari 2009

a toast for cinnamon!


your bestfriend for a calm sunday morning..

Bahannya:
Roti tawar
Kayu manis bubuk
Gula bubuk
Salted butter
A toaster! :p

Let the fun begins!
Campur dengan sempurna bubuk kayu manis dengan gula bubuknya. Perbandingan gula bubuk dengan kayu manis bubuk nya 1 : 4, tapi terserah selera masing2.
Masukkan roti tawar kedalam toaster. Jika sudah kepanggang, segera oleskan butter ke satu sisi roti, dan langsung ditaburkan campuran bubuk kayu manis dengan menggunakan ayakan agar halus rata (trick: be generous with the butter and cinn powder :D). Lakukan dengan roti yang lain. Potong diagonal. Serve with coffee and a sunday newspaper...

Rabu, 21 Januari 2009

surat untuk Obama

Selamat ya pak Obama, seneng deh bapak sudah jadi presiden, karena kayanya ni...bapak orangnya bener, logis, dan pintar. Walaupun rupiah susah menguat terhadap dolar, tapi saya berharap bapak memang seseorang yang bisa membuat perubahan dan banyak persoalan internasional menuju jalan keluarnya sehingga akhirnya berdamai. Saya kasian sama ibu-ibu, bapak-bapak, anak-anak di Gaza sana.. jangan kelamaan mikir bagaimana hubungan US dengan Israel, karena ini isu kemanusiaan, sesuatu yang seharusnya anak baru lulus SD pun tahu solusinya ya dihentikan perangnya,, yes pak, it should be that simple (apparently it isnt, huh..). Lebih baik urus masalah pemanasan global aja, kalo sibuk urusin urusan negara, ya kita bakal cepet pulang karena mati tenggelam. We need to change, or the climate will. Sekali lagi, mudah-mudahan dengan dukungan banyak masyarakat dunia, anda bisa lebih mudah ‘memperbaiki’ apa yang perlu diperbaiki,, yes, you can! Tidak menyangkal bahwa saya yang gak ada hubungannya dengan anda, juga yang lainnya, menaruh harapan yang sangat besar. Mudah-mudahan kalo keadaan berjalan cukup lancar, bapak bisa jalan-jalan kesini, tapi pas desember ya, pas musim rambutan, trus ntar saya bikinin bakso dan nasi goreng :). May God bless us all.

the moment @ the mall

congratulation Obama!

Sabtu, 17 Januari 2009

selamat ulang tahun cinta..



love platter for you!

ayangkuu...selamat ulang tauuunn!
i love you i love you i gemes you i pengen unyel unyel you my chubby hubby .....mmmmmmhhhh!!!

XOXOXO

Minggu, 11 Januari 2009

kotoran manusia

"Tidak harus basa-basi. Bagi saya koruptor itu sama dengan kotoran manusia. Jadi, buang saja ke tempat sampah."

Aep Suharto, pembuat replika. Aep menggambarkan sosok koruptor dengan membentuk tulisan "Koruptor" dari kotoran manusia di atas sekop plastik warna merah. Kotoran manusia itu dibuang ke tempat sampah plastik putih yang sudah ditutupi kantong plastik hitam. Di dasar kantong plastik itu ada cerutu yang melambangkan sosok koruptor.
[Kompas, 10Jan09]

seneng gak sih bacanya? :)

Rabu, 07 Januari 2009

hidup mulai di 30

Aku lupa resolusi tahun lalu ku apa. Selalu begitu. Ingetnya cuma 2 minggu setelah aku ikrarkan. Selanjutnya? cenderung menjalani apa yang didepan mata saja. Akhirnya, sudah lewat satu tahun, aku tidak tahu apakah dalam segi-segi tertentu aku menjadi seseorang yang lebih baik. Mubazir. Seharusnya tidak boleh seperti itu. Tidak boleh sama sekali. Seharusnya sebisa mungkin kamu harus berusaha keras untuk mencapainya, oleh sebab itu, jangan membuat resolusi yang muluk-muluk, dan jangan terlalu berderet-deret, cukup yang mudah, dan satu atau dua saja, toh insya allah kalau kita diberi umur 20 tahun lagi, kita bisa mencapai 40 mimpi kita!

Entah kenapa di tahun yang baru lahir ini aku merasa kepingin ‘reborn’ juga. Tahun lalu dijejali dengan hal-hal dan peristiwa yang memaksaku untuk dewasa lebih cepat. Aku merasa tahun ini bisa menjadi awal yang baik untuk secara serius membungkus diri dengan sebanyak mungkin perbaikan. Aku merasa, mataku melihat lebih jernih, telingaku terbuka lebih lebar, hatiku meluas dan jiwaku meninggi. Hidupku dimulai di tahun ini, di usia tiga puluh ini. Lalu apa resolusi aku tahun ini? yang terdengar gampang saja : Aku mau lebih sehat, lebih bugar. Kenapa memilih resolusi itu? Tidak lain karena umurku sudah mulai kepala tiga. Sebuah awal angka yang menyeramkan untuk aku, serasa udah mulai tua beneran. Dan dalam sebuah buku kesehatan bilang kalo umur segituan kesuburan seorang wanita mulai menurun. OMG, buat aku yang telah menikah hampir tiga tahun, tapi sampai sekarang masih berdua saja ini, jelas membuat aku ketar ketir. Gimana caranya saya bisa tetap subur seperti umur 20-an?! Mungkin gak itu, Dok? Anyway, salah satu cara ya aku harus banyak mengkonsumsi variasi sayur, buah, mengurangi kafein (itu berarti less choco! Hiks..), banyak minum air putih, mengurangi makan pedas (aku bilang ‘mengurangi’ bukan ‘menghindari’), mengurangi lemak (ugh..), dan yang penting juga, mengingat bahwa tubuh bagian bawahku ini sudah mulai tidak kooperatif lagi, pear Bangkok ini harus dibanyakin olahraga. Minimal stretching dirumah 3 kali seminggu, tapi lebih bagus lagi low impact exercises di gym atau berenang dirumah mertua karena gratis hehe. Oya, rajin minum minyak zaitun! Aku percaya kulitku akan lebih indah, lebih awet muda dan bebas potensi kanker tentunya :). Yap, itu saja resolusi ku. Cuma atu. Tapi dampaknya sangat baik untuk semua hal yang ingin aku raih dalam hidup ini. Sebenarnya ada satu dua resolusi lagi, tapi yang ini cukup dalam hati saja, tidak ada daya paksa sehingga harus ada hitam diatas putih. Terdengar terlalu ‘duniawi’kah resolusiku ini? Hm memang benar,, karena kalo soal ‘habluminannas’ dan ‘habluminallah’ saya rasa gak perlu diresolusiin lagi, itu uda otomatis harus selalu lebih baik e v e r y s i n g l e d a y, gak perlu tunggu bunyi petasan akhir tahun.

Kamis, 01 Januari 2009

2009

Bunyi terompet dan petasan masih balap-balapan sama adzan isya.
Bagaimana tahun baruan kamu? Hingar bingar? Sunyi senyap? Kalau saya.. hm…. barbequan dirumah mertua… makan enak karena mama jagonya masak…. mbakar kambing, ayam dan 20 porsi sate padang terenak didunia.. rencana bikin garlic bread gagal karena gak dapet roti pentung nya, dan aku hanya ingin roti pentung. Sedikit petasan disini, kembang api disana, buat ponakan-ponakan tercinta, terompet bentuk naga nya malah gak jadi dipake..

Jam sembilan-an para ipar sudah hibernasi dikamarnya masing-masing.. bukannya kenapa.. tapi mereka memang punya si kecil yang harus dibobo-in.. sementara aku dan suami akhirnya tahun baruan sama Harry Potter sampai jam 12 kurang 5 menit…..

Kita ketinggalan count down di Ancol….

“selamat tahun baru Ayang..”
“selamat tahun baru juga…”

a small kiss for my husband.

Agak datarkah pas baca post ku ini? …. yah karena memang begitulah yang aku rasakan… karena aku rindu sahabat-sahabatku.. kita berencana untuk bertemu.. tapi di dunia ini bukan hanya kita,, akhirnya rencana indah ini terkalahkan oleh orang tua, oleh suami… bukannya kita tidak mau.. tetapi tidak bisa. Aku sangat mengerti, dan mereka memang seharusnya didahulukan, bukan persahabatan kami, walau hari ini satu sahabatku akan memulai hidupnya di pulau jauh diatas Jawa sana… walau pertengahan tahun baru ini sahabatku yang lain akan menempati rumah barunya di Yogyakarta... walau saya sendiri… mungkin akan menjadi warga dunia.. dan tinggallah sahabatku yang terakhir di bumi Jakarta. Akhirnya satu-satunya kesempatan kita untuk melewati pergantian tahun bersama, hilang juga,, entah sampai kapan,, tapi aku ingin meyakini suatu saat kita akan bisa bersama… walau bukan diri kita... mungkin anak-anak kita… setidaknya, amin.

Sahabatku….. Selamat Tahun Baru 2009… I love you so much!